MANADO Nusantaraline.com – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey membuka kegiatan North Sulawesi Investment Forum 2023 yang di gelar di Ballroom Hotel Novotel Manado, Selasa (8/8/2023).
Pada kesempatan ini, Gubernur Olly memberikan apresiasi kepada BI yang sangat berperan aktif dalam mendorong berbagai kegiatan yang erat kaitannya dengan peningkatan investasi di Sulut.
“Terima kasih Bank Indonesia yang sudah melaksanakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kemajuan perekonomian di Sulawesi Utara,” ungkapnya.
Olly berharap, pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,28 persen dan inflasi sebesar minus 0,03 persen, dapat menciptakan peluang bagi investor untuk datang ke Sulut.
“Sulut sangat terbuka bagi investor, pemerintah dan seluruh stakeholder siap memberikan kemudahan. Apalagi dengan posisi geografis Sulut yang menguntungkan, yang siap membuka peluang kerja sama ekonomi dengan negara yang terdekat.
“Cina saat ini sudah membuka kerja sama dengan penerbangan langsung. Demikian juga dengan Jepang yang akan melakukan kunjungan untuk melihat potensi di Sulawesi Utara,” ucapnya.
Gubernur Olly juga mengatakan bahwa, Sulut memiliki beberapa proyek strategis yang nantinya akan menjadi sumber kekuatan ekonomi yang dapat berkontribusi langsung terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pengentasan kemiskinan, menciptakan pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, serta berkurangnya kesenjangan.
“Proyek-proyek strategis antaralain, Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang, Kawasan Ekonomi Khusus Industri Bitung, dan Kawasan Industri Mongondouw,” paparnya.
Selain itu kata Gubernur Olly, ada beberapa proyek strategis pemerintah, antara lain, Manado LRT (Lintas Raya Terpadu/Light Rail Transit), Manado Marina Bay dan Bitung International Hub Port.
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti melayangkan pujian dan apresiasi yang tinggi kepada Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey yang berhasil mengantarkan pertumbuhan ekonomi di level 6,28 persen dengan ketahanan inflasi minus 0,03 persen.
Dikatakan Damayanti, pertumbuhan ekonomi Sulut dalam lima tahun terakhir mampu melampaui nasional.
“Bahwa di kwartal kedua tahun 2023, pertumbuhan ekonomi mencapai 6,28 persen. Ini luar biasa dengan inflasi yang rendah minus 0,03 persen, sementara nasional 5,17 persen,” ungkapnya.
Posisi ini, sebut Damayanti akan sangat menguntungkan Sulut, baik perekonomian, kehidupan sosial dan lainnya.
“Jika ekonomi digas lagi tidak akan mempengaruhi inflasi yang sifatnya juga berdampak pada kehidupan sosial masyarakat dan prospek pembangunan,” katanya.
Dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), urai Damayanti, Sulut punya potensi tinggi, ditambah dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 73,81.
“Sulut adalah salah satu daerah dengan IPM tertinggi, mayoritas penduduk Sulut adalah generasi produktif. Beda dengan Eropa dan Jepang, usia penduduk non produktif. Ditambah bonus demografi, sehingga Sulut menjadi magnet investasi di Indonesia,” tukasnya sembari mengajak investor untuk datang ke Sulut.
“Saya juga akan undang investor dalam negeri dan luar negeri ke Sulut, karena potensinya luar biasa,” tukasnya.
North Sulawesi Investment Forum 2023 yang bertema Gateway to Growth : Advancing the North Sulawesi’s Economy by Accelerating Investment and Export’ merupakan tahun yang ketiga. “Harapannya kegiatan yang sudah dilaksanakan ketiga kalinya dapat meningkatkan potensi ekonomi di Sulut,” katanya.
Damayanti juga mengaku takjub dengan perkembangan serta kemajuan Sulut.
“Saya takjub dengan perkembangan Sulut. Delapan bulan lalu, saya melihat potensi Sulut luar biasa. Traffic sangat tinggi, ekonomi dan tourism, berkembang pesat. Pertambangan, perdagangan dan tourism, yang diikuti dengan flight langsung Tiongkok Sulut, adalah sangat strategis, dengan dua flight, dan akan ditambah lagi menjadi empat flight,” jelasnya.
Sulut dengan posisi strategis yang berhadapan dengan Asia Timur dan Pasifik, khususnya Asia dan Tiongkok terus meningkat.
“Konflik yang terjadi di Eropa dan Amerika yang menimbulkan negara baru, justru berpotensi jadi mitra dagang bagi Sulut. Dengan posisi yang strategis, dapat dimanfaatkan secara optimal,” tukasnya.
Kondisi ekonomi global yang naik turun dan mengalami perlambatan, disikapi berbeda oleh berbagai negara. “Karena kebijakan yang diambil sifatnya ekstrim, ketika mengalami inflasi. Sehingga suku bunga AS dan Eropa naik sampai 50,2 persen Mbps, dengan suku bunga 0,25 persen.Tapi saat ini, 5,5 persen. Sehingga ini menyebabkan ekonomi mereka tidak stabil,” rincinya.
Indonesia meski mengalami inflasi tinggi yang mencapai 6 persen, penyebabnya adalah folatile food belasan persen.
“Kita bersama-sama melihat sumber inflasi, yang adalah sektor pangan. BI dan pemerintah, baik pusat dan daerah berusaha menangani inflasi dengan mendorong pertanian,” tukasnya.
Kegiatan North Sulawesi Investment Forum 2023, sebut Damayanti menandai capaian penting peran RIRU dalam mendorong investasi dan ekspor melalui serangkaian kegiatan, yaitu penandatanganan kerja sama investasi pada proyek ready to offer.
Selanjutnya, implementasi kerja sama Pemprov Sulut dan China Southern Airlines dan pemberian investment awards.
Selain itu, kegiatan ini juga mempromosikan empat proyek utama, yaitu proyek potensial dari sepuluh kabupaten/kota serta etalase UMKM orientasi ekspor. Seluruh proyek dan UMKM tersebut dapat difasilitasi untuk melaksanakan one-on-one meeting utamanya dengan investor asing.
“North Sulawesi Investment Forum 2023 juga memperkuat kapasitas DPMPTSP dan pelaku usaha melalui pelaksanaan seminar, capacity building, coaching clinic investasi dan ekspor, serta debottlenecking seputar pelayanan permasalahan kemudahan investasi. Ke depan, RIRU Sulut akan terus meningkatkan upaya mendorong investasi dan ekspor melalui pengeloaan persepsi positif, promosi peluang investasi, dan pelaksanaan investor engagement,” pungkasnya.
Kegiatan yang dirintis semenjak 2021 ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulut melalui penguatan pembiayaan investasi untuk proyek ready to offer dan potensial serta dukungan perluasan pasar bagi UMKM dengan orientasi ekspor.
Turut hadir, Kepala Kantor Perwakilan BI Sulut, Andry Prasmuko, perwakilan dari Kementerian Investasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Perdagangan maupun Forkopimda Sulut.
(*/ain)