MANADO Nusantaraline.com – Komandan Korem (Danrem) 131/Santiago Brigjen TNI Wakhyono, S.Sos., M.I.P. menghadiri upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (22/10/2023) di Lapangan Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Dengan mengusung tema “Jihad Santri, Jayakan Negeri”, upacara tersebut bertindak sebagai Inspektur upacara (Irup) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulut Darwin Muksin, yang dihadiri Aster Kasdam XIII/Merdeka Kolonel Arm Sumanto, Letkol Laut (KH) Soeharto Hamin, Kabintal Lanud Samratulangi Mayor Sus Sukri, Kakanwil Kemenag Sulut H.Sarbin Sehe, Ketua Forum Ukhuwa Antar Pondok Pesantren/FUAPP Sulut Ky. Muyasir Arif, Ketua MUI Sulut KH. Abdul Wahab Abdul Gafur, Ketua PHBI Provinsi Sulut Hi. Syahrul Poli, Ketua Baznas Sulut Hi. Abid Takalamingan selaku ketua Panitia, para Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta para pembina Pompes dan para Santri se Sulut.
Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Wakhyono mengatakan bahwa, perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak bisa dipisahkan dari Santri.
Oleh karena itu dari sejarah hingga kedepannya diharapkan kebersamaan itu semakin menumbuh dan kokoh seluruh Santri, masyarakat dan TNI dalam menjaga negara ini khususnya di Sulawesi Utara.
“Saya berharap para Santri yang ada di Sulawesi Utara khususnya ini harus tetap kompak dan komitmen untuk tetap bersama sama menjaga kekeluargaan, kekompakan, ketentraman dengan seluruh masyarakat yang ada di Sulawesi Utara ini,” ungkap Brigjen TNI Wakhyono.
Sementara itu, dalam sambutannya Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang dibacakan Irup, menyambut baik pelaksanaan peringatan Hari Santri Nasional tingkat Provinsi Sulut, yang telah diangkat sebagai sebuah peringatan nasional untuk menghormati dan mengapresiasi peran para Santri dalam pembangunan negara dan bangsa Indonesia.
“Saya menyampaikan salam hormat, apresiasi dan terima kasih kepada seluruh santri , para pimpinan dan pengurus pendok pesantren, para ulama, para guru dan semua pihak yang telah bekerja keras dalam mendukung dan mengembangkan pendidikan Islam di daerah Bumi Nyiur Melambai,” ujar Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulut.
Dikatakannya, pada peringatan hari Santri kali ini mengangkat tema “Jihad Santri, Jayakan Negeri” memiliki makna yang mendalam.
Kata “Jihad” dalam islam bukanlah sebagai pertempuran fisik, melainkan perjuangan secara keseluruhan yang mencakup perjuangan batin untuk meningkatkan kebaikan dalam diri dan masyarakat.
“Dalam tema ini, kita diajak untuk memahami bahwa Santri memiliki peran yang besar dalam membangun negeri ini,” ujarnya.
Pada peringatan Hari Santri Nasional tahun ini juga menjadi momen yang tepat untuk mengenang peran besar Santri dalam sejarah Indonesia. Tidak dapat dipungkiri, para Santri dari masa ke masa merupakan bagian integral sejak perjuangan kemerdekaan Indonesia dan banyak yang gugur dalam merebut kemerdekaan negara kita.
Santri juga berperan dalam menjaga dan melestarikan nilai nilai keagamaan dan budaya yang kental di Indonesia hingga saat ini. Selain itu Santri adalah harapan bangsa sebagai penerus nilai nilai luhur, penjaga kesatuan dan kerukunan serta garda terdepan dalam menjaga keberagaman Indonesia.
“Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Sulawesi Utara memberikan penghargaan dan apresiasi setinggi tingginya kepada semua Santri di Sulawesi Utara. Kehadiran dan dedikasi saudara sekalian dalam memahami dan menjalankan nilai nilai islam, ilmu pengetahuan serta berbagai aspek kehidupan yang harmonis, merupakan kontribusi yang luar biasa bagi kemajuan daerah kita dan negara ini,” pungkasnya.
(*/ain)