MANADO – Wakil Gubernur Sulut Steven OE Kandouw menegaskan bahwa, Penanganan stunting menjadi isu nasional. Konon, dalam tiap rapat kabinet, masalah ini selalu mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo.
“Kepala daerah se-Sulut harus bekerja keras menurunkan angka stunting di bumi nyiur melambai. Meski di tahun 2023 turun menjadi 20,5 persen dari 21,6 persen di tahun 2022,” tegas Wagub Kandouw dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Tim Percepatan Penanganan Stunting di Hotel The Sentra Manado, Rabu (18/10/23).
Wagub pun mengungkapkan merasa senang dengan adanya rakor lagi mengenai stunting. Momentum konsolidasi.
“Makanya harapan saya setelah selesai koordinasi hari ini, Kepala-kepala daerah se-Sulawesi Utara harus mengadakan Rakor tingkat kabupaten untuk mengimplementasikan hasil Rakor koordinasi dan evaluasi, capaian tahun ini Kita harus kerja keras,” tegasnya.
Lanjut dikatakan Wagub Kandouw, Untuk alokasi dana sangat signifikan jadi tugas kabupaten/kota dan provinsi untuk mengalokasikan/membelanjakan ini sesuai ketentuan, akuntabel dan tepat sasaran.
“Dengan demikian niscaya akan ada efek yang positif,” ucap Wagub Kandouw.
Pada kesempatan itu, Steven Kandouw juga membeberkan tantangan ke depan dalam upaya menangani stunting.
“Tantangan kita tahun ini mengalami dampak el nino. Beberapa tempat di Sulut tidak hujan. Sehingga dalam rapat hari pangan nasional terjadi penurunan produksi, karena daerah-daerah yang biasanya dua kali panen sekarang tinggal satu kali. Ada juga yang tidak bisa panen,” ujar dia.
Benang merahnya, kata dia, itu indeks perkembangan harga naik di sejumlah daerah, yang kalau dibiarkan mempengaruhi inflasi, walaupun sampai saat ini inflasi di Sulut masih terkendali.
“Inilah poin-poin gambaran yang akan menjadi kendala kita,” tandasnya.
(Ain)