MANADO Nusantaraline.com – RPJMD atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka periode selama 5 ( lima ) tahunan yang berisi penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah dengan berpedoman pada RPJP Daerah serta memperhatikan RPJM Nasional .
Terkait hal tersebut, Gubernur Yulius Selvanus pastikan, untuk Sulawesi Utara, apa yang menjadi visi misi YSK-Viktory saat kampanye lalu, akan dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Tahun 2025-2029.
Gubernur Yulius mengungkapkan, dirinya dan Pak Wagub Viktor Mailangkay saat janji kampanye lalu dilegalkan di KPU.
“Tentunya RPJMD ini akan dibahas dengan meminta masukan semua komponen yang ada di Sulut seperti Akdemisi, budayawan, tokoh agama dan lainya. Visi misi kita, yang akan menjadi prioritas 5 tahun kepemimpinan kami kedepan,” jelas Gunernur Yulius kepada awak media usai memberikan sambutan dan arahan pada kegiatan Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2025-2029 digelar di Hotel Peninsula Manado, Selasa (25/03/2025).
Perda RPJMD harus ditetapkan paling lambat 6 bulan setelah kepala daerah dan wakil kepala daerah dilantik.
“ Iya memang kita punya waktu 3 tahap sampai 20 agustus 2025 ini, sebelum ditetapkan nanti,” jelas Gubernur.
Meski demikian, Gubernur mengakui untuk saat ini kepemimpinannya masih menggunakan rencana program yang lama.
“Kita masih gunakan yang lama dengan mengikuti program yang lama meski tentunya ada perbaikan dimana program YSK VICTORY ada di dalamnya,” beber Gubernur.
Diketahui, proses RPJMD ini meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, penjaringan gagasan, penyusunan rancangan awal, pembahasan, dan penetapan menjadi Peraturan Daerah.
“Banyak visi misi kami yang jangka panjang. Salah satunya adalah pembangunan tol dari Manado ke Amurang, itu sudah kami komunikasi intens dengan kementerian terkait dan ini bisa dilaksanakan,” terang Gubernur.
Selanjutnya, ada pembangunan jembatan yang menyambungkan Bitung dan Pulau Lembeh yang dinilai cukup strategis, dimana Pulau Lembeh bisa menjadi lokasi yang tepat untuk pembangunan bandara.
“Saya sudah sempat diskusi dengan pemimpin sebelumnya soal bandara, pernah punya rencana membuat bandara lebih besar karena itu saling berkaitan dengan berbagai sektor yang sementara digenjot pemerintah, yaitu sektor pariwisata. Kita punya Bunaken berkelas dunia, tapi tidak terawat. Kita jangan saling menunggu untuk atur Bunaken ini, harus segera koordinasi cepat dengan kota dan pusat,” terang Gubernur sembari menggaris bawahi visinya yaitu menjadikan Sulawesi Utara maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
(*/Ain)