MANADO Nusantaraline.com – Wakakumdam XIII/Merdeka Letkol Chk Ery Subiyanto S.H., M.H. memimpin Acara Tradisi Purna Tugas Satgas Personel Kumdam XIII/Merdeka yang kembali dari Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan YONIF 715/MTL, yang telah melaksanakan Pra Tugas selama 6 bulan dan tugas operasi selama 1 tahun.
Penyambutan ditandai dengan Penyiraman air kembang sebagai lambang tradisi satuan kepada Letda CHK Diky Stevan Harahap S.H., yang bertempat di Kantor Kumdam XIII/Merdeka, Jalan 14 Februari, Teling-Kota Manado, Kamis (14/8/25).
Penyambutan ini merupakan bentuk sambutan ucapan selamat datang atas kembalinya personel yang selesai melaksanakan tugas sekaligus memberi apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi, loyalitas dan semangat yang telah diberikan.
Membacakan sambutan Kakumdam XIII/Mdk Kolonel Chk Dr. Chandra Matdung, W.P, S.H.,M.H , Wakakumdam XIII/Merdeka Letkol Chk Ery Subiyanto S.H., M.H. mengucapkan puji syukur karena personel Kumdam XIII/Merdeka bisa kembali dengan keadaan sehat walafiat.
Ia juga mengatakan bahwa, Hukum Komando Daerah Militer, atau disingkat Kumdam adalah eselon badan pelaksana ditingkat Kodam yang berkedudukan langsung dibawah Pangdam. Dalam kesehariannya Kumdam XIII/Mdk melaksanakan tiga Fungsi, Salah satu fungsi utama Kumdam XIII/Mdk adalahdukungan hukum (Dukkum).
Fungsi Dukungan Hukum merupakan peran prajurit hukum dalam memberikan penyuluhan hukum guna pembinaan kekuatan (Binkuat), serta memberikan pembekalan hukum HAM dan Humaniter, pembuatan kartu saku (ROE) serta Lampiran Hukum pada Perintah Operasi.
Tugas tersebut dilaksanakan kepada satuan yang melaksanakan penugasan baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Oleh karena itu seluruh prajurit Kumdam XIII/Mdk harus selalu siap sedia ditugaskan untuk bergabung ke Satuan Tempur maupun satuan Bantuan tempur yang melaksanakan operasi, dengan harapan mampu memberikan dukungan hukum dengan baik dan optimal,” ujarnya.
Lanjut dikatakan Wakakumdam, Pengambilan keputusan oleh Komandan dalam suatu operasi militer, memegang kunci yang sangat penting, Keputusan ini biasa disebut dengan perintah operasi(disingkat PO). Untuk menentukan apakah perintah ini Go orNo Go, tentunya membutuhkan pertimbangan yang matang, terutama dari segi hukum.
“Karena jangan sampai keputusan atau perintah operasi yang dikeluarkan oleh komandan bertentangan dengan aturan hukum, sehingga berdampak buruk bagi komandan, anggota dan satuannya,” ucapnya, seperti dikutip dari sambutan Kakumdam XIII/Merdeka.
Untuk itulah, katanya, diperlukan adanya personel Hukum yang mampu memberikan saran dan masukan terkait pengambilan keputusan, baik dari segi serangan (Fire) dan pergerakan pasukan (manuver), semua harus berdasarkan saran dan masukan dari personel hukum, sehingga para prajurit menjadi aman dan terpayungi oleh Hukum (Legitimate).
“Sebagaimana kita ketahui bersama saat ini ada 6 (enam) Personel Kumdam XIII/Mdk yang sedang melaksanakan tugas Operasi, dan satu personel Kumdam XIII/Mdk baru saja kembali atau Purna Tugas Satgas dalam keadaan Sehat wal afiyaat yaitu Letda CHK Diky Stevan Harahap S.H. yang sebelumnya bertugas sebagai Perwira Hukum Yonif 715/Motuliato,” ucapnya.
Banyak prestasi yang telah diberikan oleh Letda CHK Diky Stevan Harahap S.H. diantaranya yaitu penangkapan salah satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang terlibat dalam pembunuhan di Kali Mawar atas nama Kamenak Gire yang selama ini menjadi buronan Polres Puncak Jaya. Atas prestasi tersebut Letda Chk Diky Stevan Harahap, S.H.mendapatkan penghargaan dari KASAD, sekaligus rekomendasi untuk berangkat satgas Luar Negeri.
“Melalui kesempatan yang baik ini, atas nama Kakumdam XIII/Mdk, mengucapkan selamat datang Kembali Kepada LETDA CHK DIKCY STEVAN HARAHAP, S.H. saya minta agar segera beradaptasi kembali dengan lingkungan Kumdam, dan bekerja dengan baik sesuai dengan bidang tugas sebagaimana yang diharapkan oleh satuan,” tukas Abituren Papk 2001 ini.
Usai acara tradisi, para prajurit Kumdam XIII/Mdk melanjutkan dengan makan bersama dengan nasi dan lauk diletakkan diatas daun pisang.
Tradisi makan bersama diatas daun pisang ini, merupakan ide langsung dari Kakumdam XIII/Mdk Kolonel Chk Dr. Chandra Matdung, W.P, S.H.,M.H.
Kakumdam menyampaikan mengenai Filosofi makan di atas daun pisang disusun tanpa terputus adalah untuk membangun kebersamaan, persaudaraan, dan kerendahan hati.
“Tradisi ini juga menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi antar sesama, dan pastinya untuk selalu solid,” tandasnya.
Diketahui, Acara Tradisi turut dihadiri Kalakdukbamkum; para Perwira, Bintara, Tamtama dan ASN kumdam XIII/Mdk.
(Ain)