MANADO Nusantaraline.com – Kodam XIII/Merdeka melaksanakan Upacara Gelar Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi Polisi Militer TNI TA 2023, di Lapangan Makodam XIII/Merdeka, Rabu (8/3/23).
Kegiatan ini mengambil Tema, “Dengan Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi TA 2023, Polisi Militer Siap Meningkatkan Ketaatan Hukum, Disiplin dan Tata Tertib Prajurit, Guna Menjadi Patriot NKRI dalam Rangka Mendukung Pembangunan Nasional”.
Laksma TNI Nouldy J. Tangka menjadi Inspektur Upacara (Irup) dalam kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Laksma TNI Nouldy J. Tangka membacakan amanat Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono SE MM.
Laksma TNI Nouldy J Tangka memaparkan, Sesuai visi dan misi TNI dalam mewujudkan prajurit TNI yang profesional, modern dan tangguh, Kepolisian Militer TNI menyelenggarakan fungsi Polisi Militer, diantaranya adalah penegakan hukum, tata tertib dan disiplin bagi prajurit serta PNS TNI
melalui penggelaran operasi penegakan ketertiban dan operasi yustisi.
Upaya penegakan hukum dan disiplin prajurit menjadi hal yang sangat penting.
“Berdasarkan data laporan operasi gaktib dan operasi yustisi Polisi
Militer tahun 2022, masih ditemukan adanya trend kenaikan jumlah kasus dibandingkan tahun 2021.
Kasus yang menonjol adalah pelanggaran disiplin
dan tata tertib yang meningkat sebesar 50,6 persen dan pelanggaran pidana desersi sebesar 13,55 persen,
meningkat dari tahun sebelumnya,” paparnya.
Hal ini juga lanjutnya, yang kemudian menjadi pertimbangan bagi TNI untuk tetap menjadikan gelar Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi, sebagai salah satu
prioritas dalam pembinaan personel di lingkungan TNI.
Sasaran penyelenggaraan operasi gaktib dan operasi yustisi tahun ini diungkapkan Tangka, adalah :
1. Meningkatkan disiplin, tata tertib serta kepatuhan hukum segenap prajurit TNI baik dalam kedinasan maupun kehidupan sehari-hari.
2. Menindak prajurit TNI yang melanggar hukum, disiplin, dan tata tertib di manapun berada.
3. Mencegah arogansi prajurit TNI yang dapat merendahkan martabat dan citra TNI di masyarakat.
“Pelaksanaan operasi gaktib dan operasi yustisi Polisi Militer TNI ini akan digelar sepanjang tahun 2023. Dilaksanakan baik dalam bentuk operasi mandiri maupun operasi gabungan, sesuai dengan wilayah hukum masing-masing,” tegas Tangka.
Disisi lain, Laksma TNI Nouldy J Tangka
menambahkan, menjelang Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024, perlu diwaspadai munculnya politik identitas di masyarakat.
Ia pun menghimbau, dalam menyikapi situasi ini, seluruh prajurit TNI hendaknya tetap netral dan tidak terseret ke arah polarisasi politik.
“Polisi Militer dituntut untuk mampu melakukan pencegahan dan penindakan terhadap upaya-upaya yang tidak selaras dengan netralitas TNI seperti penggunaan atribut partai oleh
anggota TNI dan penggunaan fasilitas dinas oleh pihak yang tidak berhak,” pintahnya, sembari mengtakan, Demikian juga dengan perkembangan
teknologi dan tingginya penggunaan media sosial, telah menimbulkan dampak negatif berupa beredarnya hoaks dan informasi yang belum jelas
kebenarannya.
“Media sosial telah dimanfaatkan
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk berbagai macam tujuan dan kepentingan, seperti
pemanfaatan isu SARA untuk provokasi, doktrin radikal, ujaran kebencian, kampanye hitam, penipuan online dan lain-lain,” ucapnya.
Hal ini menuntut prajurit Polisi Militer TNI untuk mampu beradaptasi
dengan perkembangan teknologi informasi, dalam rangka mencegah dan menindak upaya kejahatan Informasi dan Transaksi Elektronik atau I.T.E. yang
dapat menimbulkan citra negatif terhadap TNI.
Sebelum menutup amanat, beberapa penekanan juga disampaikan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono SE MM. kepada seluruh prajurit TNI, khususnya jajaran Polisi Militer
TNI untuk dipedomani dalam pelaksanaan tugas,
yaitu:
Pertama, tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib
TNI sebagai landasan dalam menjalankan tugas.
Kedua, Polisi Militer harus menjadi contoh terbaik dari ketaatan terhadap hukum dan menjadi model serta sosok terbaik dari disiplin seorang prajurit. Kehadiran dari prajurit Polisi Militer TNI
bukan untuk ditakuti, tetapi justru diinginkan dan dicari.
Ketiga, kuasai secara menyeluruh tugas,
wewenang, dan tanggung jawab serta prosedur pelaksanaan operasi dengan fokus terhadap sasaran yang akan dicapai.
Keempat, kuasai dan manfaatkan
perkembangan teknologi dan informasi guna mendukung pelaksanaan tugas.
Kelima, jaga nama baik TNI dan perkuat sinergitas serta soliditas dengan aparat penegak hukum lainnya demi suksesnya penyelenggaraan operasi gaktib dan operasi yustisi ini.
Diketahui, upacara tersebut dihadiri oleh para Asisten Kasdam XIII/Merdeka dan para Kabalakdam XIII/Merdeka, Pom TNI AD, TNI AL dan TNI AU serta Propam Polda Sulut dan hadir juga dari perwakilan Pemprov Sulut.
(ain)