MANADO Nusantaraline.com – Lembaga Pemangku Adat Bantik Malalayang, menggelar acara spektakuler Festival Seni Budaya Bantik 2024 yang dirangkaikan dengan peringatan Ke 75 Tahun Gugurnya Pahlawan Nasional Robert Wolter Mongisidi.
Festival itu berjalan sukses di Lapangan Bantik Malalayang, Kamis (5/09/2024).
Dalam kesempatan itu, Yonif 712/Wiratama turut meramaikan festival tersebut, dengan menampilkan Bela Diri Taktis.
Danyonif 712/Wiratama Letkol Inf Mukhammad Yusron, S. A. P. mengungkapkan, dirinya sangat bangga karena Yonif 712/Wiratama bisa ambil bagian dalam Festival Seni Budaya Bantik 2024 ini.
“Kami menghadirkan personil sebanyak 28 orang yang dipimpin oleh Srk Fanly Abug. Para prajurit pun menampilkan kemampuan mereka dalam Bela Diri Taktis,” ungkap Danyon.
Ia pun menjelaskan, bahwa bela diri ini merupakan salah satu kemampuan yang wajib dimiliki oleh prajurit TNI AD khususnya Prajurit Yonif 712/Wiratama, tujuannya guna menunjang dalam menjalankan tugas pokok sehari-hari di lapangan.
“Pada dasarnya Beladiri Militer (BDM) merupakan program pembinaan kemampuan bela diri prajurit, dengan tujuan untuk membekali prajurit menghadapi berbagai ancaman di medan damai maupun di medan tugas, yang dalam pelaksanaannya telah rutin dilaksanakan oleh satuan jajaran TNI AD,” paparnya.
Danyonif melanjutkan, Bela Diri Taktis ini berbeda dengan Beladiri lainnya.
“Bela Diri taktis Merupakan Bela diri yang Menggunakan Tangan Kosong (Tanpa Senjata) dengan metode pertahanan diri. Beladiri ini diperkuat dengan gerakan Reflek yang sangat cepat dengan tujuan adalah untuk Menghindari serangan musuh dan Menyerang balik musuh dengan cepat dan kuat,” paparnya.
Diketahui, Festival Seni Budaya Bantik di gelar guna mempertahankan adat Bantik, sekaligus membina keakraban antar 11 desa Bantik di Sulut.
Turut hadir, Walikota Manado Andrei Angouw,
Wawali Manado dr. Richard Sualang, Letjen TNI Purn Alfret Denny Tuejeh, Mayjen TNI Purn Wanti W.F Mamahit, Kolonel Arm Sumanto (Aster Kasdam XIII/Mdk), Kolonel Laut (P) Norman Faizal (Aspotmar Danlantamal VIII) dan Letkol Udara Jhoni Ghumansalangi.
(Ain)