MANADO Nusantaraline.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) terus menjajaki kerjasama dengan Pemerintah Jepang. Kali ini Sebanyak 156 peserta magang alumni sekolah menengah kejuruan (SMK) dan mahasiswa asal Sulawesi Utara (Sulut) dilepas untuk diberangkatkan ke Jepang pada akhir bulan April dan Mei mendatang.
Mewakili sambutan Gubernur Sulut, Yulius Selvanus, Asisten Satu Bidang Pemerintahan dan Kesra Setdaprov, Denny Mangala menyampaikan program magang ke Jepang merupakan jembatan masa depan yang membuka wawasan, mengasah kompetensi, membentuk karakter, dan memperluas cakrawala global anak-anak muda.
“Pemprov Sulut sangat mendukung program-program pengembangan sumber daya manusia yang terintegrasi, adaptif, dan berorientasi masa depan,” katanya.
Mangala mengatakan bahwa SMK merupakan institusi pendidikan vokasi yang memegang peranan strategis dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya siap kerja, tapi juga siap bersaing di kancah internasional.
Lanjut kata Mangala, hal itu adalah salah satu wujud nyata dari komitmen Pemprov Sulut dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya generasi muda agar mampu bersaing di dunia kerja internasional melalui program magang ke Jepang selama tiga tahun.
“Para peserta tidak hanya dibekali keterampilan teknis tetapi juga pelatihan intensif bahasa dan budaya Jepang. Hal ini menjadi bekal penting dalam membentuk tenaga kerja yang profesional, adaptif dan berdaya saing,” katanya.
Sejak tahun 2023 permintaan tenaga kerja asal Sulut untuk magang ke Jepang terus meningkat. Setiap tahunnya permintaan mencapai 2.000 orang, namun hingga saat ini Pemprov Sulut belum mampu memenuhi kuota tersebut.
Hal itu pun menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Pemprov Sulut untuk terus mendorong dan memperluas partisipasi peserta dalam program tersebut.
“Tahun 2023 sebanyak 321 orang yang mengikuti pelatihan dan 270 orang berhasil diberangkatkan ke Jepang. Namun sayangnya 51 orang lainnya mengundurkan diri karena berbagai alasan,” kata Mangala lagi.
Ditambahkan Mangala, di tahun 2024 Pemprov Sulut merekrut 364 peserta magang ke Jepang mengikuti pelatihan. Sedangkan tahun 2025 akan merekrut 300 orang.
Para peserta diikutsertakan mengikuti pelatihan di berbagai lembaga seperti BPSDMD, BLK Disnaker, SMK Negeri 1 Bitung, SMA Negeri Guru Lombok, SMA Negeri 6 Manado, SMK Kristen 2 Tomohon, SMK Negeri 1 Manado, dan SMK Negeri 1 Ratahan.
“Untuk tahun 2024 10 orang sudah berangkat, 97 orang yang akan dilepas hari ini. Saya juga menyambut baik rencana untuk merekrut 300 peserta pelatihan di tahun 2025 ini, sebagai langkah konkret untuk menjawab kebutuhan industri Jepang, sekaligus membuka lebih banyak peluang bagi generasi muda Sulut,” tambahnya.
Mangala kemudian menyampaikan pesan khusus Gubernur Yulius kepada 156 peserta magang yang akan diberangkatkan ke Jepang.
“Jaga kebersamaan dan kekompakan, jaga kesehatan, bekerja dengan baik, jaga nama baik Indonesia dan nama baik Sulawesi Utara, kepada semua orang tua tetap dukung dalam doa,” ucapnya.
Diketahui, 156 peserta magang yang diberangkatkan terbagi atas alumni SMK 92 orang, mahasiswa Politeknik Negeri Manado (Polimdo) 30 orang, mahasiswa dan alumni Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado 22 orang, dan mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima) 12 orang.
Para peserta magang akan ditempatkan di sejumlah prefektur yaitu Osaka, Hokaido, Okinawa, Nagasaki, dan Tokyo. Mereka nantinya dimagangkan di sektor Perkantoran, Industri Makanan, Konstruksi, Manufaktur, Otomotif, Kesehatan, dan Keperawatan.
Untuk alumni SMK akan melaksanakan magang selama tiga tahun, sedangkan mahasiswa dari tiga perguruan tinggi selama satu tahun. Mereka mendapatkan uang saku senilai Rp15 sampai Rp18 juta per bulan dari masing-masing tempat magang.
(*/Ain)