PLN Dorong Mahasiswa Unsrat Jadi Agen Perubahan Transisi Energi

MANADO Nusantaraline.com  – Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado kedatangan Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), Rizal Calvary Marimbo, yang memberikan kuliah umum bertema “Menggali Potensi Diri Menuju Kesuksesan Kelistrikan Sulawesi Utara”. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Fakultas Teknik Unsrat ini diikuti lebih dari 200 peserta, terdiri dari dosen dan mahasiswa, khususnya dari Program Studi Teknik Elektro.

Dalam pemaparannya, Rizal menekankan bahwa Indonesia memiliki posisi penting dalam upaya global mengatasi krisis iklim, berkat melimpahnya potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

“PLN telah menyusun RUPTL 2025–2034 sebagai Beyond the Greenest RUPTL, yang menjadi sejarah karena akan memanfaatkan EBT secara masif untuk menjawab kebutuhan listrik,” jelas Rizal.

Ia menambahkan, dalam RUPTL tersebut akan ada tambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 GW, dengan 76 persen di antaranya atau sekitar 53 GW berasal dari EBT. “Dominasi terbesar ada pada pembangkit surya sebesar 17 GW, kemudian PLTA 12 GW, PLTB 7 GW, serta panas bumi 5 GW,” ujarnya.

Meski begitu, Rizal mengakui ada tantangan besar yang harus dihadapi, salah satunya ketidaksesuaian antara lokasi sumber EBT yang umumnya berada di pedesaan, dengan pusat permintaan listrik yang terkonsentrasi di perkotaan.

“Transisi energi tidak bisa ditunda. PLN merancang RUPTL paling hijau sepanjang sejarah, namun tetap memperhatikan keseimbangan tiga aspek: keandalan pasokan, keterjangkauan tarif, dan keberlanjutan lingkungan. Ketiganya harus berjalan seiring,” tegasnya.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama Fakultas Teknik Unsrat, Dr. Ir. Judy Waani, menyambut baik kesempatan ini. Ia menyebut kuliah umum tersebut menjadi pengalaman berharga bagi civitas akademika. “Mahasiswa dan dosen sangat antusias. Kami berterima kasih kepada PLN karena bisa belajar langsung dari praktisi profesional, tidak hanya melalui teori di kelas,” kata Judy.

Sementara itu, General Manager PLN UID Suluttenggo, Usman Bangun, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen PLN dalam memperkuat kolaborasi dengan dunia akademik. “Kami ingin mahasiswa mendengar langsung isu transisi energi dari sumber utama, sehingga mereka bisa menjadi agen perubahan di masyarakat,” ungkapnya.

Kuliah umum ini diharapkan tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa Unsrat tentang tantangan dan peluang sektor energi, tetapi juga mempererat sinergi antara perguruan tinggi dan industri untuk mendukung keberhasilan transisi energi berkelanjutan di Indonesia.

(*/Ain)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *