MANADO Nusantaraline.com – Penurunan harga minyak tanaman nilam jadi perhatian DPRD Sulut. Wakil Ketua DPRD Michaela Paruntu mendesak pemerintah melalui instansi terkait merespons.
Hal ini terangkat dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi 2 DPRD Sulut bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Bulog di ruang rapat komisi, Senin (14/7/2025).
“Kita harus terbuka soal data dan fakta di lapangan. Harga nilam yang turun drastis memukul petani, sementara mereka sudah banyak yang mengalihfungsikan lahan sawah demi nilam. Ini tidak boleh dibiarkan tanpa solusi,” kata Michaela Paruntu.
Menurutnya, OPD terkait harus hadir dengan langkah konkret, bukan sekadar imbauan. Permasalahan ini semakin membebani masyarakat petani.
“Kebijakan harus berpihak kepada kepentingan jangka panjang masyarakat dan menjaga keberlanjutan ketahanan pangan di daerah,” terang Paruntu.
RDP menghadirkan pejabat Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian/Peternakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Bulog.
Diketahui, harga minyak nilam saat ini di beberapa tempat penyulingan berada di kisaran Rp.750.000 per kilogram. Padahal, beberapa waktu lalu, harga nyaris menyentuh Rp.2.000.000.
(*)